Kurt Cobain


Kurt Cobain lahir di rumah sakit umum Gray's Harbor pada tanggal 20 Februari 1967, hidup dan dibesarkan di pinggiran kota Seattle, dengan nama Kurt Donald Cobain.
Masa kecil hidupnya pada awalnya cukup menyenangkan, sesuai dengan hidup kebanyakan anak kecil pada masanya. Orang tuanya sendiri termasuk tipikal common people di Amerika, pekerja kelas menengah, dengan gaya hidup biasa, dandanan biasa ... seperti ayahnya yang selalu bergaya ala Buddy Holly. Pada intinya salah satu fase Kurt masa kecil adalah Kurt yang bahagia yang doyan musik pop dan hal hal populer lainnya. Namun dalam keluarga besar Kurt sendiri sudah membawa benih benih suicide. Beberapa kerabatnya, salah satunya yaitu paman Kurt sendiri meninggal dengan cara menembak kepalanya dengan shoot gun. Dan kelak fenomena ini dikatakan oleh Kurt sebagai suicide gen.

Keluarga Kurt Cobain ini kemudian mengalami perceraian, sebuah fenomena besar yang cukup mengubah kejiwaan Kurt Cobain secara mendalam. Bahkan sebelumnya Kurt dan adik perempuannya Kimberly sering menyaksikan ayah dan ibunya bertengkar. Hal-hal tersebut berimbas kepada kejiwaan Kurt kecil, dimana kemudian ia memendam traumatis mendalam terhadap ayahnya [kelak terdapat sebuah lagu Nirvana tentang ayah Kurt yaitu Been a Soon], dan juga menderita apa yang sering dibilang orang psikologi Histeria Complex. Bagi seorang penderita trauma kejiwaan seperti ini, akan sangat wajar jika kemudian Kurt di masa depannya sering berbohong baik kepada publik maupun secara personal. Karena kebohongan ini adalah salah satu self defense mechanism dari dirinya. Salah satu lagu Nirvana yang benar benar mencerminkan trauma mental Kurt yaitu Lithium dan juga Rape Me.

Disinilah Kurt mulai mengalami manic depressive, lebih pendiam, tertutup [dimana dia lebih banyak terbuka untuk berbicara hanya kepada beberapa teman terdekatnya salah satunya Kris Novoselic, bassistnya Nirvana sekaligus teman SMA dan juga kepada Puff, kucing hitam piaraannya yang kemudian hilang]. Dan ketika menginjak remaja, Kurt mulai mengalami masa masa berantakan dalam hidupnya. Ia memang tinggal dengan ibunya, namun lebih sering lagi tinggal bersama teman-temannya dalam sebuah rumah kontrakan kumuh di pinggiran kota Seattle. Ia sendiri adalah seorang yang putus sekolah. Ia menghabiskan hari dengan bercanda bersama teman temannya, mabuk dengan menggunakan berbagai hal hal yang ditemuinya, serta bekerja sebagai pembersih kolam renang dan kandang anjing. Kurt yang mulanya adalah seorang poppies, kemudian mulai mendengarkan musik metal sebagai bentuk sublimasi kemarahannya. Dan di kemudian hari karena berbagai hal, ia membenci musik metal dan kemudian terjebak untuk hidup bohemian di kultur punk. Berbagai pengaruh musik dalam hidupnya seperti hal-hal sentimentil ala poppies, distorsi berat dan kemarahan ala metal, dan pemberontakan serta kebebasan ala kaum punk, yang di kemudian hari mengental dalam lagu lagu Nirvana, dan menjadi salah satu ciri khas yang memaksa kaum kritisi musik Inggris menyebutnya sebagai "grunge". Dan di buku More Than Noise - Philosophy of Punk, menuliskan bahwa Nirvana adalah produk akhir dari kultur punk yang sebenar benarnya.
Tetapi bakat seni yang mengalir dalam darahnya tidak pernah diam. Saat masih bersekolah dulu, Kurt selalu mendapat nilai yang baik untuk mata pelajaran seni. Bahkan ketika ia tinggal di sebuah rumah petak bersama pacarnya yang pertama yaitu Molly, ia selalu membuat artwork dan kolase yang ditempelkan di tembok-tembok rumah.Kurt ini emang terbilang aneh, yaitu kolase gambar gambar alien, ufo, potongan mayat, dll. Dan tidak jarang Molly suka iseng terhadap artwork-artwork Kurt yaitu dengan menambahkan pesan pesan pribadi dan sentimentil kedalam artwork Kurt seperti "wake up cutie, do washing & take our clothes to laundry, and don't forget ... tonight we must make love". Btw bakat seni inilah yang membuatnya tetap menulis lagu dan dimainkan bersama teman temannya. Kesempatan bermain pertama datang kemudian di salah satu bar kecil di pusat kota Seattle. Disini hanya 4 orang yang menonton Kurt, mereka bingung dengan apa jenis aliran musik yang Kurt bawakan, dan hanya bengong saja ketika Kurt melakukan aksi panggung yang di kemudian hari dikenal sebagai "stage diving" [melompat dari panggung dan buang diri kearah penonton].

Namun mereka tetap berniat untuk terus ngeband. Waktu itu Nirvana belum menjadi nama band mereka. Namun seringnya mereka bermain, salah satunya di Olympia Stadium di pusat kota Seattle, cukup membesarkan mereka.Disinilah mereka pernah hampir main bareng Van Halen, namun Kurt terlanjur kurang suka sama Van Halen karna dulu dia pernah meminta Eddie untuk jam session dengannya tapi tidak ditanggapi.

Mereka lalu mulai seruis mencari nama band, ketika seorang produser dari Sub Pop Record menawarkan untuk membidani kelahiran album mereka. Dan Kurt lah yang mengusulkan nama Nirvana, yang merupakan bentuk ketertarikannya terhadap pemahaman Buddha. Sekedar catatan juga bentuk lain ketertarikannya terhadap paham Buddha itu, yaitu ia menamakan teman imajinernya Boddhah. Tapi bukan Kurt namanya kalo gak doyan becandaan dengan nama dan istilah. Bahkan ketika album mereka selesai direkam dan dimixing, saat itulah kurt mendapatkan nama buat judul albumnya yaitu Bleach. Nama Bleach ini jangan dianggap serius artinya, karena hanya sebuah tulisan di signboard yang dibaca Kurt sewaktu mereka melakukan perjalanan ke Washington bersama band nya.

Yang jelas semenjak album Bleach lahir, perhatian dunia mulai beralih ke dirinya, dan kurt kemudian semakin dalam terjun dalam kehidupan punk. Pada fase ini, Kurt putus dengan Molly. Kalo boleh disimpulkan, sebenarnya Molly adalah tipe perempuan yang merupakan selera kurt dalam segala hal, kecuali bahwa Molly sebelumnya tidak pernah mengalami kehidupan berantakan seperti hidupnya. Dan perbedaan ini cukup signifikan bagi hubungan mereka, sampai akhirnya putus.
Pasca berakhirnya hubungan kurt dengan Molly, ada sebuah ilusi dalam pikiran bawah sadar Cobain yang seakan berbisik bahwa ia harus mendapatkan perempuan yang lebih baik dari Molly dalam artian seseorang yang juga bohemian. Dan ilusi ini terwujud dalam sosok perempuan vokalisnya band punk rock cewek yaitu Bikini Kill.

Namun imbas Kurt menjadi artis terkenal dan pemikiran pemberontakan ala punk, kemudian berakibat juga kepada hubungannya dengan pacarnya. Seperti kita tahu bahwa Nirvana dalam album Nevermind sangat meledak dan mendunia, sementara pemikiran punk itu sangat anti kapitalis, dan ditambah pacar kurt saat itu bisa dibilang fanatik terhadap ideologi punk.

Pertemuan pertama Kurt dengan Courtney Love terjadi pada salah satu tur Nirvana. Disitu Hole [bandnya Courtney] tampil sebagai pembuka. cara mereka kenalan bisa dibilang sangat unik, dimana Kurt yang punya badan kurus itu harus "bergulat" melawan Courtney yang badannya lebih bongsor ketimbang Kurt, saat mereka bercanda di backstage. Dan disitu Kurt berantem ala wrestling sama Courtney, hanya untuk bisa kenalan aja.
Anyway... masa-masa Kurt Cobain ngejar Courtney ini menjadi salah satu awal penyebab bentrok personal antara Kurt & Nirvana versus Billy Corgan dan Smashing Pumpkins. Hal ini karena kurt yang benar-benar jatuh cinta dengan Courtney [dimulai semenjak Cobain pertama kali nonton video stripteasenya Courtney] disisi lain kurt harus jadi rivalnya Billy Corgan yang duluan kenal Courtney dan pengen ngejadiin Courtney sekedar grupisnya Smashing Pumpkins. Dan Courtney ini sebenarnya gak jauh beda sama Molly, kecuali dalam hal bahwa Courtney Love pernah ngalamin kehidupan berantakan yang kurang lebih sama kayak hidupnya Cobain. Dan persamaan inilah yang bikin Kurt merasa benar-benar diterima seutuhnya sebagai manusia. Semenjak saat itu mereka emang pacaran, dan kadang cara-cara mereka berkomunikasi itu sangat aneh. cara mengungkapkan perasaan mereka sangat aneh,menukarkan potongan rambut & surat cinta adalah ciri khas dari hubungan mereka. Bahkan keanehan keanehan hubungan mereka ini berlanjut juga saat mereka menikah. Cobain pernah mengatakan saat diinterview oleh sebuah majalah "Courtney is the greatest bitch that i wanna fuck everyday". Ini adalah salah satu cara Kurt untuk bilang kalau dia akan menikahi Courtney secara resmi.

Dan memang Courtney ini menyita perhatian Kurt. Saat mereka menikah, di salah satu tur Nirvana, di kamar hotel pasca manggung. Disitu Kurt mengusir semua temannya yang berniat mengajak Kurt mabuk dengan heroin, bahkan juga cleaning service hotel yang akan bertugas terpaksa mengurungkan niatnya.karna sesuatu yg tertulis di depan pintu kamar hotel mereka yaitu "Do Not Ever Disturbed, We're Fuck... !!!"

Album In Utero merupakan sebuah perjalanan panjang dan penuh menyimpan transisi hidup Kurt. Dari bayi kecil yang penuh kemarahan dan berenang dalam dunia industri penuh gelimang uang [lihat sampul albumnya Nevermind] hingga kepada sebuah bentuk kedewasaan dan pengakuan diri Kurt yang tidak mampu melawan dunia, serta berharap untuk tidak pernah dilahirkan [lihat sampul albumnya In Utero]. Banyak lirik lirik keren dalam lagu lagu di album In Utero, kayak Lithium yang Berbicara soal manic depressive Kurt, Rape Me soal traumaticnya Kurt, dan salah satu yang paling jenius adalah Heartshaped Box. Heartshaped Box adalah cara paling aneh dan paling cerdas dari mengungkapkan rasa sayang Kurt terhadap Courtney. Bahkan dalam album ini, pada penggarapan video klip ada salah satu tata cara artistik baru dalam pengambilan gambar yang diperkenalkan oleh Kurt. Yaitu membenturkan diri ke kamera, atau lewat tali dan alat alat tertentu menarik kamera agar membentur dirinya.

Album ini meledak dan oleh kritikus musik disebut merupakan salah satu album paling jenius dalam sejarah musik. Sekaligus juga penanda mulai dekadensi Nirvana dalam sejarah musik mereka. Disini kecanduan heroin Cobain semakin parah, bahkan masuk level tak tersembuhkan. Tercatat disini ia mulai keluar masuk panti rehabilitasi, namun tetap gak sembuh sembuh. Ada satu hal yang lucu yang terjadi saat ia di panti rehab. Nirvana yang biasa jadi perusuh konsernya GNR bahkan sering ngerusakin alatnya GNR dan berkelahi dengan Axl dan Duff, saat mereka sama sama masuk di panti rehab, malahan bercanda bareng. Di samping itu traumatic mentalnya Kurt juga semakin meningkat karena ingatan-ingatan personal masa lalu yang selalu muncul saat Kurt menggunakan narkoba. Drugs don't works anymore ... and Drugs isn't heaven anymore ... Bahkan Kurt seringkali sensitif dalam hal hal kecil dalam kehidupan sehari hari. Contohnya saat tidak sengaja ia melihat seekor kucing hitam melintas di jalan, ia teringat kucingnya Puff, kucing piaraan sekaligus teman bicara di masa kecilnya yang hilang. Dan jika seperti ini, ia bisa merenung berjam jam dan inget masa masa lalu. Pada fase ini, Kris Novoselic dan Dave Grohl sudah mencium tanda bahwa Nirvana akan bubar. Dan memang semenjak ini Nirvana mengalami kemunduran dan puncaknya adalah saat Kurt meninggal.

Beberapa hari menjelang Kurt bunuh diri, dia menghilang, baik dari keluarganya [Courtney dan Frances Bean, anaknya], dari Nirvana, dan dari pers. Bahkan tidak hanya keluarga yang mencari keberadaan Kurt, Ironis nya orang yang pernah berseteru dengan Kurt yaitu Duff McKagan [bassistnya GNR] ikut membantu. Hingga kemudian mereka menemukan Kurt sudah menjadi mayat di rumahnya. Tata cara bunuh diri Kurt sendiri masih misterius.

Hari itu, 5 April 1994, di iringi lagu automatic for the people-nya R.E.M, dia menghisap Camel Light's nya yang terakhir. dan meminum beberapa teguk Barq's. Diluar mendung mulai tampak, seperti pertama kehadirannya didunia ini, 27 tahun,satu bulan, dan 16 hari yang lalu. Kurt mengambil kotak cerutunya dan mengeluarkan plastik kecil yang berisi heroin black tar ala meksiko seharga 100 dolar, merupakan sejumlah heroin yang banyak. dia mengambil setengahnya dan meletakkannya diatas sendok. secara cermat dan ahli, Kurt menyiapkan heroin dan alat suntiknya, menyuntikan nya diatas tato huruf "K". Dia meletakkannya kembali ke kotak dan merasakan dirinya terbang. dengan nafas yang terasa semakin berat, kurt bergegas meraih senapannya, dan mengarahkannya tepat diatas langit-langit mulutnya. ini mungkin akan sangat keras dan menyakitkan, tapi dia sangat yakin akan hal itu, Dan kemudian dia pergi

Saat jasadnya ditemukan pada tanggal 8 April 1994, jasad Kurt sudah membusuk, salah satu sisi tengkoraknya hancur lebur oleh peluru kaliber 9 mm, dan wajah tampannya hampir tidak bisa dikenali lagi. Namun yang jelas kematiannya tidak hanya membuat Courtney Love meraung raung diatas jasadnya, namun juga semua orang orang terdekat Kurt juga kehilangan. Dari kedua orang tua Kurt, adik perempuannya Kim, kemudian Kris Novoselic, Dave Grohl dan kawan kawan, serta mantan pacar Kurt yaitu Molly yang datang dan berduka di upacara pemakaman Kurt Cobain. Bahkan disini Kris Novoselic sempat mengatakan sebuah pidato singkat pelepasan yang intinya mengenang kurt. Kata-kata Kris Novoselic yang terkenal ini yaitu "If You Have a Heart and You can play guitar, Then I'ts gonna be a great song". Kemudian kata kata inilah yang jadi quote memorial terhadap karir musik Kurt Cobain. Bahkan pasca meninggalnya Cobain ini, banyak remaja di berbagai belahan dunia yang selain berduka, juga ikutan bunuh diri karena mereka merasa kehilangan pahlawan mereka. Tercatat paling banyak di Australia, dimana hampir sekitar 1000 remaja bunuh diri dalam kurun waktu sebulan semenjak Cobain meninggal.

Kurt juga meninggalkan surat terakhirnya yang dtujukan untuk para fans, Nirvana, teman, Courtney Love dan Francess Been tentunya.
sebenarnya Kurt menulis 2 surat, tapi hanya 1 surat yang dipublikasikan

“Karena ditulis oleh seorang yang tolol kelas berat yang jelas-jelas lebih pantas menjadi seorang pengeluh yang lemah dan kekanak-kanakan. Surat ini seharusnya mudah dimengerti. Semua peringatan dari pelajaran-pelajaran punk rock selama bertahun-tahun. Setelah perkenalan pertamaku dengan, mungkin bisa dibilang nilai-nilai yang terikat dengan kebebasan dan keberadaan komunitas kita ternyata terbukti dengan tepat. Sudah terlalu lama aku tidak lagi merasakan kesenangan dalam mendengarkan dan juga menciptakan lagu sama halnya seperti ketika aku membaca dan menulis. Tak bisa dilukiskan lagi betapa merasa bersalahnya aku atas hal-hal tersebut. Contohnya, sewaktu kita bersiap dibelakang panggung dan lampu-lampu dmulai dipadamkan dan penonton mulai berteriak histeris, hal itu tidak mempengaruhiku, laiknya Freddie Mercury, yang tampaknya menyukai, menikmati cinta dan pemujaan penonton. Sesuatu yang membuatku benar-benar kagum dan iri. Masalahnya, aku tak bisa membohongi kalian. Semuanya saja. Itu tidak adil bagiku ataupun kalian. Kejahatan terbesar yang pernah kulakukan adalah menipu kalian dengan memalsukan kenyataan dan berpura-pura bahwa aku 100 persen menikmati saat-saat di atas panggung. Kadang aku merasa bahwa aku harus dipaksa untuk naik ke panggung. Dan aku sudah mencoba sekuat tenaga untuk menghargai paksaan itu, sungguh, tuhan percayalah bahwa aku sungguh-sungguh melakukan itu, tapi ternyata itu tidak cukup. Aku menerima kenyataan bahwa aku dan kami telah mempengaruhi dan menghibur banyak orang. Tapi, aku hanya seorang narsis yang hanya menghargai sesuatu jika sesuatu itu sudah tidak ada lagi. Aku terlalu peka. Aku butuh sedikit rasa untuk bisa merasakan kembali kesenagan yang kupunya ketika kecil. Dalam tiga tur terakhir kami, aku mempunyai penghargaan yang lebih baik terhadap orang-orang, baik dalam kapasitasnya sebagai pribadi maupun sebagai penggemar, tapi aku tetap tidak bisa lepas dari rasa frustasi, perasaan bersalah pada diriku sendiri, dan empatiku pada semua orang. Semua orang punya sisi baik dan miliku adalah bahwa aku terlalu mencintai orang-orang. Saking cintanya itu membuatku merasa sangat sedih. Aku adalah jesus man, seorang pices yang lemah, peka, tidak tahu terima kasih, dan sedih. Kenapa kamu nggak menikmatinya saja? Nggak tahu. Aku punya istri yang bagaikan dewi yang berkeringat ambisi dan empati dan seorang putri yang mengingatkanku akan diriku sendiri di masa lalu. Penuh cinta dan selalu gembira, mencium siapa saja yang dia temui karena menurutnya semua orang baik dan tidak akan menyakitinya. Itu membuatku ketakutan sampai-sampai aku tidak bisa melakukan apa-apa. Aku tidak bisa membayangkan Frances tumbuh menjadi roker yang busuk yang suka menghancurkan diri sendiri dan menyedihkan seperti aku sekarang. Aku bisa menerimanya dengan baik, sangat baik, dan aku bersyukur, tapi aku telah mulai membenci semua orang sejak aku berumur tujuh tahun. Hanya karena mereka terlihat begitu mudah bergaul,dan berempati. Empati! Kupikir itu disebabkan karena cinta dan perasaanku yang yang terlalu besar pada orang-orang. Dari dasar perut mualku yang serasa terbakar, aku ucapkan terima kasih atas surat dan perhatian kalian selama ini. Aku hanyalah seorang anak yang angina-anginan dan plin-plan! Sudah tidak ada semangat yang tersisa dalam diriku. Jadi ingatlah, lebih baik terbakar habis, dari pada memudar.”

Peace, Love, Empahty
kurt Cobain

Frances and Courtney, I'll be at your alter.
Please keep going Courtney, for Frances.
For her life, which will be so much happier without me.

I LOVE YOU, I LOVE YOU..!!





                                  "Empathy Grunge Soldier"


0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Riot Act